PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN RETANNING TERHADAP KEPADATAN KULIT SAPI ARTIKEL FLAT LEATHER
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan bahan pada proses retanning terhadap kepadatan kulit. Bahan baku yang digunakan yaitu 2 lembar sepertiga side kulit sapi wet brown dengan kualitas C bagian krupon ke atas dan memiliki ketebalan setelah dilakukan shaving 1,4-1,5 mm. Bahan pembantu proses retanning adalah Retanal BD, Retanal XD, Ebotan TR, Intan TP 340, Chesnut, Quebracho, Mimmosa Weibull Black, Safetan MM 002, Retanal A4, dan Trilon B. Metode proses yang dilakukan yaitu perlakuan perbedaan formulasi pada proses retanning. Perbedaan perlakuan terdapat pada penggunaan 3 % Tara dan 3 % resin acrylic pada perlakuan 2, sedangkan perlakuan 1 menggunakan 3% syntan (disamping bahan retanning lainnya). Hasil kulit dilakukan pengujian organoleptis oleh ahli/teknisi kulit, sedangkan pengujian fisis dilakukan di Laboratorium Fisis Politeknik ATK Yogyakarta. Hasil yang diperoleh yaitu kulit perlakuan 2 memiliki kepadatan yang lebih merata di semua bagian kulit dibanding perlakuan 1. Hasil uji fisis menunjukkan peningkatan pada perlakuan 2 yakni nilai kuat tarik mengalami kenaikan dari 118,08 Kg/cm2 menjadi 164,68 kg/cm2, kuat sobek mengalami peningkatan dari 270,93 Kg/cm2 menjadi 642,82 kg/cm2, sedangkan perpanjangan putus mengalami penurunan dari 22,80 % menjadi 22,04 %. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tanin hidrolisa dan resin acrylic pada retanning mampu meningkatkan kepadatan kulit, nilai kuat tarik, dan kuat sobek.