PENERAPAN TEKNIK ECOPRINT PEWARNA DAUN JATI PADA KULIT TERSAMAK TERHADAP KETAJAMAN WARNA DAN KETAHANAN LUNTUR
Abstract
Penelitian ini bertujuan penerapan teknik ecoprint daun jati (Tectona grandis L.) untuk pewarnaan (Dyes) dengan cara mentrasfer warna motif daun pada kulit tersamak crust domba melalui kontak langsung, terhadap ketajaman warna dan ketahanan luntur. Bahan yang digunakan daun jati dan kulit tersamak crust domba. Penelitian eksperimen teknik ecoprint ini dilakukan 3 tahapan yaitu: : (1) Identifikasi sifat dan karakteristik zat pewarna daun jati dan kulit crust domba; (2) Penerapan teknik ecoprint variasi : (a) Jenis warna daun jati (merah; hijau); (b) Kulit crust domba (bagian nerf; flesh); (c) Metode ecoprint (ecosteam; ecodyeing); (d) Suhu (<30 oC; 40-60 oC, 70-80 oC, 90-100 oC dan >100 oC); (e) waktu proses ( 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 jam); dan (3) Pengujian fisis (ketajaman warna dan Ketahanan luntur). Analisis data hasil penelitian menggunakan ANOVA. Hasil penelitian didapatkan sifat karakteristik pewarna daun jati mengandung pigmen chlorophyl dan pigmen flavonoid (merah-ungu), Sifat karakteristik kulit tersamak crust domba (kelemasan tinggi, tahan terhadap panas tinggi, dan mudah diproses pewarnaan, karena mempunyai sifat-sifat kimia dan fisis). Hasil pengujian ketajaman warna (arah warna merah-violet-coklat, kerataan warna baik dan motif sesuai aslinya). Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah ecoprint kulit domba dengan metode ecosteam dan ecodyeing pada suhu 70-80 oC dan waktu 1,5 jam, dengan nilai 3,5 dan 4 artinya cukup baik, dan hasil uji ketahanan luntur terhadap gosokan kering , rata-rata baik dengan nilai 4 dan 4-5. Disimpulkan bahwa daun jati dapat dimanfaatkan untuk pewarnaan kulit crust domba dengan Teknik ecoprint.